Rukun Pertama dari Rukun-Rukun Islam
Syahadat:
persaksian bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul utusan Allah.
Pembahasan Laa ilaaha illallah:
a. Makna Syahadat
b. Kedudukan
c. Keutamaannya
d. Rukun-rukun syahadatain
e. Syarat-syarat
f. Bekas-bekasnya
pembahasan
sesungguhnya kalimat tauhid yang agung
mengandung makna-makna yang agung dan mulia dan tidak akan ada seorang
hamba yang sanggup mengamalkan tuntutan kalimat itu kecuali setelah ia
memahami makna-makna tersebut dan menguasainya. Hal itu agar dia
mengamalkan kalimat Laa ilaaha illallah atas dasar ilmu dab hujjah yang
nyata. Kalimat tauhid ini disebutkan lebih dari tiga puluh kali dalam
Kitab Allah.
a. Makna Syahadat Laa ilaha illallah
syahadat menurut bahasa: pemberitahuan tentang apa yang diketahui dan diyakini kebenarannya dengan pasti.
Syahadat menurut syariat: pengakuan,
pembenaran, dan keyakinan bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali
Allah tiada sekutu bagi-Nya. Jadi, makna laa ilaaha illallaah ialah
keyakinan dan pengakuan bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali
Allah lalu berkomitmen dengannya dan mengamalkan tuntunannnya. Maka
beribadah hanya kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya itulah makna
laa ilaaha illallaah. Allah berfirman:
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ
“Ilmuilah, bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu.” (QS. Muhammad: 19)
Maksudnya, ketahuilah bahwa Dia berhak
untuk disembah, tidak ada penyembahan untuk selain-Nya, sebab Dialah
satu-satunya yang berhak untuk disembah dan Dialah Rabb yang sebenarnya
yang tiadalah pantas melakukan ibadah kepada selain-Nya.
Hadits-hadits shahih dan ijma’ umat
menunjukkan bahwa dua kalimat syahadat (laa ilaaha illallah wa anna
Muhammadan Rasulullah) merupakan rukun islam yang pertama, di atasnya
didirikan amalan dan tidak diterima suatu amalan dan tidak diterima
suatu amal tanpa keduanya. Para imam ahli hadits meriwayatkan bahwa
Rasulullah bersabda:
“Islam didirikan atas lima (rukun):
Syahadat bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, serta haji bagi
yang mampu melakukannya.”
Jika kita perhatikan lima rukun islam
ini, maka kita akan mendapatkan bahwa setiap rukun berhubungan erat
dengan sendi-sendi yang penting bagi manusia, dan setiap rukun mempunyai
keistimewaan yang kesemuanya membentuk tiang kuat bagi bangunan Islam
sebagai tujuan orang beriman.
- Kalimat syahadat, ia sangat menarik hati dan tampak bekasnya pada anggota tubuh, shalat berhubungan dengan seluruh anggota tubuh ditambah lagi bahwa ia penghubung yang kuat antara hamba dan Penciptannya.
- Pembayaran zakat dari orang kaya kepada faqir miskin yang berfungsi mempererat hubungan dengan sesama manusia.
- Disyariatkan puasa untuk mensucikan serta membuat ruh dan jiwa berkilau. Manusia tersusun dari ruh dan jasmani serta kesucian dan syahwat. Jika manusia hanya memperhatikan jasmaninya lalu tidak memperdulikan ruhnya maka akan membuatnya jauh dari Allah.
- Setelah hati penuh dengan iman (syahadatain), anggota tubuh takut kepada Allah (shalat), dan diletakkan harta pada tempat yang diinginkan Allah (zakat).
- Maka datang fungsi penguat hubungan internasional antara dunia islam melalui muktamar Islam terbesar, yaitu haji yang manusia mendatanginya dari segala penjuru yang jauh.
Bisa juga dikatakan bahwa kalimat
Syahadat adalah ujian bagi hati, shalat ujian bagi anggota tubuh dan
sejauh mana kemampuan hamba untuk mengatur diri dan waktunya, zakat
ujian manusia dalam urusan hartanya, puasa ujian tentang sejauh mana
kemampuannya untuk meninggalkan syahwat demi Penciptanya, dan haji ujian
tentang sejauh mana kemampuannya untuk memikul beban berat dan
kelelahan perjalanan di atas jalan Allah.
b. Kedudukan Laa ilaaha illallah
laa ilaaha illallah adalah kalimat yang
dikumandangkanoleh kaum muslimin dalam adzan, iqamah, khutbah, dan
pembicaraan mereka. Karena kalimat ini: bumi dan langit ditegakkan,
semua makhluk diciptakan, Allah mengutus rasul-rasul-Nya, menurunkan
kitab-kitab-Nya, menetapkan syari’at-Nya, ditegakkan timbangan dengan
adil, diletakkan kitab kumpulan hukum, berdiri pasar surga dan neraka,
dan karenanya makhluk terbagi menjadi dua; mukmin dan kafir.
Tauhid ialah asas penciptaan, perintah,
balasan pahala, dan siksaan. Dialah kebenaran yang diciptakan untuk dan
dari para makhluk. Dari hak-haknya timbul pertanyaan ddan perhitungan
(di akherat), sebabnya terjadi pahala dan siksaan, atasnya ditegakkan
kiblat dan agama, karenanya dilepaskan pedang jihad dari sarungnya.
Tauhid merupakan hak Allah atas semua
hamba, dia kalimat islam, kunci Darussalam (surga), tentangnya akan
ditanyakan orang-orang yang pertama dan terakhir, maka takkan tetap
kedua kaki hamba di hadapan Allah hingga ditanya tentang dua masalah:
Siapa yang dulu kalian sembah? Apa tanggapanmu terhadap para rasul?
Jawaban soal pertama ialah dengan merealisasikan Laa ilaaha illallah
(Tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah) dengan pengetahuan,
ikrar, dan amal, sedangkan jawaban bagi soal kedua ialah dengan
merealisasikan Anna Muhammadar Rasulullah (Sesungguhnya Muhammad adalah
utusan Allah) dengan pengetahuan, tunduk, dan taat.
Kalimat ini, pemisah antara kekafiran
dan islam, dialah kalimat taqwa, tali pegangan yang sangat kuat, dan
kalimat yang Nabi Ibrahim menjadikannya sebagai kalimat yang kekal
(wasiat) buat keturunannya, sebagaimana firman Allah:
وَجَعَلَهَا كَلِمَةً بَاقِيَةً فِي عَقِبِهِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Dan Ibrahim menjadikan kalimat tauhid
itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali kepada
kalimat tauhid itu.” (QS. Az-Zukhruf: 28)
Tauhid inilah yang Allah persaksikan untuk diri-Nya, juga turut mempersaksikannya para malaikat dan ulama, Allah berfirman:
شَهِدَ
اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو
الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ
“Allah bersaksi bahwa tiada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan
ahli ilmu (juga bersaksi dengan demikian itu). Tidak ada Tuhan yang
berhak disembah kecuali Dia Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS.
Ali Imran: 18)
c. Keutamaan Laa ilaaha illallah
kalimat tauhid memiliki keutamaan yang
agung dan kedudukan yang tinggi, barangsiapa yang mengucapkannya dengan
sebenarnya maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga, barangsiapa
yang mengatakannya secara dusta maka terpelihara darah dan hartanya di
dunia namun di akherat perhitungannya di sisi Allah dan terhukum sebagai
orang munafiq.
Kalimat ini mempunyai keutamaan yang
sangat banyak. Al-Hafidz Ibnu Rajab menyebutkan beberapa keutamaan itu
di dalam kitabnya Kalimatul Ikhlas, diantaranya: ia merupakan bayaran
surga, barangsiapa yang akhir ucapannya Laa ilaaha illallah maka dia
akan masuk surga, ia keselamatan dari neraka, menyebabkan ampunan,
sebaik-baik kebaikan, penghapus dosa-dosa, kalimat ini merobek hijab
hingga ia sampai kepada Allah, ia kalimat yang Allah benarkan orang yang
mengucapkannya, ia ucapan terbaik dari para nabi, sebaik-baik dzikir,
amalan paling utama dan paling dilipat-gandakan, membandingi pahala
memerdekakan budak, penjaga dari setan, mengamankan dari ketakutan
padang mahsyar, syiar kaum mukmin tatkala bangkit keluar dari kuburnya.
Di antara keutamaannya, ia membuka
delapan pintu surga untuk orang yang mengucapkannya hingga ia masuk dari
mana yang ia sukai, orang yang memilikinya walau masuk neraka sebab
kelalaiannya dalam melaksanakan hak-hak kalimat tauhid tapi mereka akan
keluar daripadanya.
Inilah inti-inti keutamaan yang
disebutkan Ibnu Rajab dalam kitabnya Kalimatul Ikhlas halaman 54-66, dan
beliau mengemukakan dalil untuk masing-masingnya.
(Syarah kitab AD-Durus Al-Muhimmah oleh Muhammad bin Ali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar